Senin, 15 September 2014

Cermin Hidup

Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya dalam kemuliaan yang semakin besar.-2 Korintus 3 : 18

Hal yang paling menakjubkan dalam hidup ini adalah bahwa Allah menginginkan kita mencerminkan diri-Nya. Tetapi bagaimana kita, orang yang berdosa, dapat mencerminkan keagungan dan kekudusan-Nya? Seperti cermin,
yang tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya dapat memantulkan cahaya ketika menghadap cahaya. Seperti itulah, manusia hanya dapat memantulkan keagungan Allah ketika dia menjaga hubungan baik dengan Yesus. Dia adalah cahaya dunia ini.

Paman saya Daniel A, adalah seorang juru potret. Tiap kali saya mengunjungi studionya, saya akan menjumpainya di kamar gelap, kecuali kalau dia sedang memotret. Gambar diambil di studio, dimana kesan dari benda ditangkap oleh film yang peka cahaya. Hal itu baru permulaan, film harus diproses secara hati-hati, membutuhkan kamar gelap, temperatur yang tepat, susunan kimia tertentu, serta waktu. Hanya lewat prosedur demikian, film dapat dibuat gambarnya dan dicetak.

Sama seperti itu saat penyelamatan, kesan dari Sang Penebus sudah dibuat dalam hati kita. Tetapi perlu waktu seumur hidup agar keindahan sikap Yesus dapat memancar melalui kita. Untuk memancarkan gambaran Kristus, kita harus menerima tempaan Allah dengan sukarela melalui kerja keras dan segala pencobaan. Disiplin 'kamar gelap' akan menghasilkan gambar rohani yang serupa dengan Yesus dalam hidup kita.

Richard Wurmbrandt, seorang pendeta Rumania, dipenjarakan selama bertahun-tahun. Didalam ruang penjara yang kotor itu, ada seorang pemuda yang tidak percaya adanya Tuhan. Dia begitu tertarik pada kehidupan si pendeta, di saat ia memberikan pelajaran bahasa inggris pada si pemuda dengan menceritakan kehidupan Yesus Kristus. Terkesan dengan pribadi Yesus, orang muda itu bertanya siapakah Yesus itu. Jawab sang pendeta : "Jika engkau ingin tahu siapakah Yesus, dengan rendah hati saya katakan bahwa Yesus itu seperti saya, sebab saya adalah pengikut-Nya." Jika Yesus itu seperti engkau, saya juga mau mencintai dan mengikut-Nya". begitu tanggapan si pemuda. Hidup si pendeta mencerminkan kasih Yesus, sehingga orang lain tertarik kepada-Nya, di dalam penjara yang penuh dengan penderitaan sekalipun.

Tuhan, pakailah hidup saya sebagai alat-Mu, cermin yang hidup dan bercahaya di dalam celah-celah gelap hati manusia.

                                                                                                                                           R. O. S
Bacaan selanjutnya :
Mat 5 : 14-16; Filipi 2 : 14-16; 1 Tesalonika 1 : 6

Dikutip dari Diagnose Firman
Sarana Vitalitas Rohani Para Dokter dan Tenaga Medis.

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag