Senin, 07 Juli 2014

Tuhan yang Mempersatukan Segala Perbedaan

Peserta MMC IX (kiri-kanan)
dr. Alsapan Thengkano (Makassar), dr. Max Nathanael (Bandung),
dr. Renny Marlina Toreh (Manado), drg. Nikke Damesti (Jakarta),
drg. Kristina Silaban (Medan), drg. Rachel Emteta (Jakarta),
drg. Rani Dwicahyani Putri (Jakarta), drg. Marisa Thimang (Jakarta),
dr. Priska Gunadi (Jakarta), dr. Ishak Mangili (Bandung)

Satukan kami dan perlengkapi,
membangun K'rajaan-Mu,
agar tak goyah s'gala perjuangan 
meski badai k'ras mend'ru.
Satukan kami dan perlengkapi, 
hidup melayani-Mu,
Berp'rang! Berjuang! Dengan hati teguh
hidup demi 
Kasih-Mu Kristus…

Lagu ini menjadi lagu pengantar kami memasuki minggu-minggu bersama di Medical Mission Course (MMC). Sepuluh orang dari berbagai pulau yang berbeda bertemu dan dipersatukan untuk
diperlengkapi menjadi laskar Kristus yang siap diutus. MMC adalah pelatihan misi bagi kaum medis
yang berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Satu minggu pertama dilaksanakan di OMF Jakarta dilanjutkan dengan sepuluh minggu berikutnya di RSU Bethesda Serukam Kalimantan Barat. MMC yang kami ikuti merupakan angkatan kesembilan, sedikit berbeda dari angkatan sebelumnya, karena diikuti oleh lima dokter umum dan lima dokter gigi dimana pada angkatan sebelumnya mayoritas peserta adalah dokter umum. Dalam pelatihan ini kami tidak hanya belajar mengenai hal spiritual, melainkan juga diperlengkapi dalam skill medis, pengenalan diri, dan teamwork.

Dari minggu ke minggu, kami dibukakan mengenai konsep misi yang lebih luas selaras dengan pentingnya membangun relasi yang lebih dalam dengan Tuhan. Misi dapat dimulai dari mana saja, kemana saja, dan dapat berperan dalam bentuk apa saja baik sebagai mobilisator, pengutus, maupun yang diutus. Selain dari sesi-sesi yang membahas mengenai kerohanian, kami juga mendapat inspirasi dari pengalaman hidup para dokter senior yang bermisi. Pengalaman hidup yang
mereka bagikan membuat kami menyadari bahwa pimpinan Tuhan selalu ada dan unik bagi setiap orang.Setelah begitu banyak hal yang kami terima, setiap minggu kami diberi waktu untuk berdiam sejenak dan memprosesnya secara pribadi bersama Tuhan di dalam pause and pondering. Masing-masing dari kami juga diberikan mentor untuk membantu di dalam pertumbuhan rohani, pengenalan diri, dan mengarahkan dalam pergumulan rencana hidup ke depan. 

Sebagai satu tim, kami juga dibiasakan untuk memulai hari dengan bersekutu dan membahas Saat Teduh. Kami merasa semakin diperkaya di dalam pengenalan akan Firman Tuhan dan aplikasinya secara pribadi di dalam hidup kami. Sejalan dengan semua pengembangan rohani yang didapatkan selama MMC, kami juga diberi tanggung jawab untuk membagikannya setiap minggu dalam pelayanan di desa binaan sekitar Serukam. Kami dibagi menjadi dua tim yang melayani di dua gereja berbeda dan terlibat dalam pelayanan anak, remaja, dan umum.

Kami juga belajar skill medis. Karena jumlah peserta dokter gigi dan dokter umum seimbang, maka program medis pun terbagi sesuai profesi masing-masing yang dibawakan oleh dokter dari dalam maupun luar negeri sesuai bidang keilmuan mereka. Dalam program dokter umum, kami tidak
hanya disegarkan kembali melalui materimateri kedokteran, tetapi kami juga mendapatkan hal-hal baru yang sangat aplikatif dalam penanganan pasien, misalnya saja cara penggunaan ventilator,
penanganan trauma yang lebih detail, praktek menggunakan alat USG, dan masih banyak hal lainnya. Disini, kami juga melakukan bed side teaching bersama konsulen rumah sakit dimana kami dapat belajar cara berkomunikasi dengan pasien, merawat dan lebih memerdulikan keluhan pasien, serta mendoakan pergumulan pasien dan keluarga.

Sedikit berbeda dari dokter umum, program dokter gigi adalah program yang baru. Namun, kami sangat bersyukur karena setiap minggu Tuhan menyediakan pembicara dokter gigi, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mau membagi ilmu dan pengalaman mereka kepada kami. Kami mendapatkan penyegaran ilmu kedokteran gigi maupun ilmu praktis yang sangat berguna bagi kami dalam situasi pedesaan atau perkotaan, rumah sakit
ataupun klinik.


Kami pun banyak diberi kesempatan untuk menerapkannya dalam bentuk dental outreach promotif di beberapa sekolah dasar sekitar Serukam dan melakukan tindakan kuratif pada saat live in.

Dalam MMC ini, kami melakukan live in di tiga desa yang berbeda. Bersyukur, mendapat kesempatan untuk live in lebih banyak dibandingkan angkatan-angkatan sebelumnya. Desa pertama yang kami
kunjungi adalah desa Sukadana, tepatnya di Klinik ASRI. Di sini, kami belajar mengenai pelayanan kesehatan yang sejalan dengan pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat. Kami diberi kesempatan untuk mengikuti setiap kegiatan inovatif di Klinik ASRI, seperti mengunjungi masyarakat tani atau sahabat hutan, mengenal program kambing untuk janda, dan program ASRI Kids yang bertujuan menanamkan pentingnya pelestarian alam sejak dini. Live in kali ini ditutup dengan program dental outreach, yaitu memberi penyuluhan dan pengobatan gigi kepada masyarakat pantai yang tergolong warga terpinggirkan di Sukadana.
Desa kedua yang kami kunjungi, Nanga Baram. Di sana kami bertugas di klinik binaan RSUB Serukam dan terbagi ke dalam dua tim, yaitu tim dokter umum dan dokter gigi. Tim dokter umum melakukan survei kepada masyarakat mengenai kondisi kesehatan, pertumbuhan rohani dan pergumulan masyarakat sekitar serta survei tentang kinerja klinik Nanga Baram, selain itu juga dilakukan penyuluhan kesehatan dan pelayanan pengobatan karena tidak ada dokter tetap yang melayani di sana.

Di lain pihak, tim dokter gigi melakukan program penyuluhan dan screening di beberapa sekolah dasar untuk melihat tingkat keparahan gigi berlubang, selain itu dilakukan juga penyuluhan orang tua dan pelayanan pengobatan sederhana seperti cabut gigi atau pembersihan karang gigi di klinik. Melalui live in di sini, kami belajar kreatif dalam memberikan perawatan yang terbaik dengan kondisi terbatas, belajar bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat saat melakukan survei, dan semakin membangun kepercayaan dengan
sesama anggota tim.

Desa terakhir yang kami kunjungi, Desa Tengon, dan ini adalah puncak dari seluruh kegiatan MMC, karena di sini kami didoronguntuk mengaplikasikan apa yang telah kami dapatkan, baik dari segi rohani, medis,
maupun kerjasama tim. Medan perjalanan yang kami hadapi menuju Tengon cukuplah berat. Karena letaknya yang terpencil, kami harus melewati jalan tanah yang berbatubatu, berliku-liku, naik turun, licin,serta
harus menyeberangi sungai-sungai kecil menggunakan mobil dan motor. Pelayanan yang kami lakukan
dalam setiap tim tidak jauh berbeda, diantaranya ada pelayanan medis berupa penyuluhan kesehatan gigi dan pencabutan gigi, penyuluhan hidup bersih, penyuluhan keluarga berencana, pelayanan anak, pelayanan jumat agung, dan kunjungan rumah untuk mendoakan pergumulan setiap keluarga. Sebagai puncaknya, semua tim
berkumpul di satu dusun untuk mengadakan KKR Paskah yang terlebih dahulu diawali dengan kerja bakti membersihkan gereja. 

Kami merasakan penyertaan Tuhan dalam perjalanan dan pelayanan kami disana. Adanya dukungan doa dan penyerahan diri kepada Tuhan membuat segala kekhawatiran yang kami takutkan, seperti saat menempuh perjalanan, kesehatan, dan adanya potensi konflik dalam tim menjadi tidak terbukti karena Tuhan
selalu menyatakan janji penyertaan-Nya.

Tiga bulan yang sudah dilewati bersama merupakan kairos yang Tuhan berikan dalam hidup kami. Sungguh bersyukur kepada Tuhan kami dapat dipersatukan dan beroleh anugerah untuk mengerjakan misi Allah bagi
dunia. Kami menyadari keterbatasan kami, tetapi kami percaya bahwa Allah yang akan selalu menyatakan penyertaan-Nya kemana pun nantinya kami diutus. Kami pun ingin berterima kasih kepada setiap orang yang
telah mendukung dan mendoakan, setiap pembicara yang sudah memberkati kami melalui materi yang dibagikan, dan segenap panitia yang sudah bekerja keras di dalam MMC ini. Kami tidak dapat membalas setiap jerih lelah yang telah diberikan, namun kami yakin bahwa Tuhan akan membalas dengan berkat-Nya yang melimpah. Kami terus berdoa dan memohon dukungan doa dari segenap pembaca agar kami dapat taat dan setia dalam mengerjakan panggilan-Nya. Soli Deo Gloria!

Salam dalam kasihNya,
Peserta MMC IX

Tidak ada komentar:

Copyright 2007, Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Jl. Pintu Air Raya 7, Komplek Mitra Pintu Air Blok C-5, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3522923, 3442463-4 Fax (021) 3522170
Twitter/IG : @MedisPerkantas
Download Majalah Samaritan Versi Digital : https://issuu.com/samaritanmag